Dibintangi Ebru Sahin dan Akin Akinozu, Serial Turki HERCAI Mulai Tayang di NET
TABLOIDBINTANG.COM - NET menghadirkan serial drama Turki "Hercai", yang dibintangi Ebru Sahin dan Akin Akinozu. Serial yang sukses tayang di 100 negara tayang mulai Senin, 16 November 2020, setiap hari, pukul 18.00 WIB.
Kehadiran Ebru Sahin dan Akin Akinozu dalam serial “Hercai”, menurut Yeni Anshar selaku Direktur Programming NET, menjadi kabar yang paling ditunggu penggemar cerita drama di Indonesia.
“Pemunculan drama Turki Hercai di layar kaca NET tentu menjadikan ragam tayangan NET lebih berwarna bagi pemirsa televisi di Indonesia. Dengan pemirsa milenialnya yang cukup kuat dan semakin tumbuhnya penonton keluarga milenial di NET, terutama di kalangan female, keberadaan Hercai tentu akan menambah variasi tontonan drama favorit pemirsa NET yang selama ini cukup dekat dengan drama Korea-nya. Berdasarkan riset kepemirsaan televisi beberapa waktu lalu, dukungan pemirsa televisi NET terhadap hadirnya program yang lebih beragam terbukti mendorong meluasnya segmentasi tayangan NET dan pertumbuhan kepemirsaan NET sebesar 57 persen sejak awal tahun 2020 ini," jelasnya.
Serial Hercai dirilis pertama kali pada 2019 di Turki dan kemudian ditayangkan di sejumlah negara Eropa, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia, termasuk di Asia Tenggara. Hercai merupakan kisah yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya penulis asal Turki bernama Sumeyye Ezel.
Turki memang merupakan salah satu negara yang cukup produktif melahirkan cerita-cerita drama series berkualitas yang didistribusikan ke berbagai belahan dunia. Di Turki sendiri terdapat sekitar 500 rumah produksi yang menggarap cerita serial drama dengan berbagai konflik dramatis dan latar pemandangan indah Turki.
Data tahun 2017 menunjukkan keberhasilan Turki sebagai negara terbesar kedua setelah Amerika Serikat dalam mendistribusikan serial televisinya ke berbagai negara di dunia. Konon, di tahun 2016 pendapatan ekspor dari serial TV Turki mencapai 300 Juta Dollar dan tumbuh di tahun 2018 menjadi 350 Juta Dollar.
(ari)